Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sholat Gerhana Matahari, Cara dan Manfaatnya

Di Indonesia adalah wilayah dimana sudah sering dilewati oleh gerhana matahari, baik total atapun sebagian, untuk itulah kita sebagai orang muslim supaya setiap langkah kita di ridhoi oleh yang Maha Kuasa, maka pada kejadian alam tersebut disunahkan untuk sholat gerhana matahaari sebagaimana yang di lakukan panutan kita Nabi Muhammad SAW. Untuk itulah mari kita sama - sama mengingat kembali bagaimana sholat gerhana matahari tersebut dan apa saja manfaatnya. Yuk kita ingat kembali bagaimana cara solat gerhana dan manfaatnya.

Gambar dari pencarian google


Informasi lainnya silahkan simak juga Tentang Sholat dhuha disini Sholat Dhuha dan Keutamaannya

 

Sholat Gerhana Matahari

Sholat sunat gerhana matahari disebut kusuf dalam bahasa arab yang mengandung arti kehilangan cahaya matahari atau terlindungnya cahaya matahari.


“Sesungguhnya matahari dan rembulan (bulan) adalah dua di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya (kalau sedang gerhana) oleh Allah digunakan untuk menakuti para hambaNya. Dan keduanya tidaklah gerhana lantaran kematian seseorang di antara manusia. Kerana itu, apabila kamu melihatnya, maka lakukanlah solat dan berdoalah kepada Allah sampai hal yang menakutkan itu hilang.”


Hukum Solat Gerhana 


Sholat gerhana itu ada 2 macam, yaitu sholat sunat gerhana bulan dan sholat sunat gerhana matahari. Hukum keduanya adalah sunah muakad bagi laki - laki dan perempuan.
Cara melaksanakannya bisa di mesjid ataupun di rumah, bisa sendirian ataupun berjamaah. Walaupun lebih utama dilaksanakan secara berjamaah.

Waktu Solat Gerhana Matahari

Waktu untuk melaksanakan solat gerhana matahari, yaitu ketika mulai terjadinya gerhana sampai selesainya gerhana matahari. Dilanjutkan dengan khutbah setelah selesai gerhana matahari.


Tata Cara Sholat Sunat Gerhana Matahari

Adapun cara melaksanakan sholat gerhana matahari adalah sebagai beriktu :

1. Setelah kita bercusi dan disunatkan untuk mandi seperti halnya akan mengerjakan sholat jumat.
2. Baca niat dalam hati. Sebagian pendapat untuk niat ini diserahkan dengan bahasa sendiri karena niat itu dalam hati dan merupakan tekad hati. Bagi yang ingin membaca niat sebagai berikut silahkan.
3. Takbiratul ihram sebagaimana sholat pada umumnya
4. Membaca doa iftitah kemudian membaca ta'awud dan membaca surat al fatihah
5. Setelah membaca surat al fatihah disunatkan mebaca surat - surat yang panjang. Baik bacaan surat al fatihah ataupun bacaan surat panjang di pelankan tidak dinyaringkan.

“Sesungguhnya Rasulullah SAW berdiri (di masjid) pada hari terjadi gerhana matahari, lalu Baginda mengadakan solat gerhana dan membaca bacaan yang panjang (seukur seratus ayat surah al-Baqarah), kemudian Baginda mengangkat kepala dan mengucapkan “Sami’ Allahhu Liman Hamidah”, dan Baginda berdiri lalu membaca bacaan yang panjang, sedang bacaan (dalam berdiri yang kedua) ini sedikit berkurang daripada bacaan yang pertama, kemudian Baginda rukuk dengan rukuk yang panjang, sedang rukuk ini berkurang dari rukuk pertama, kemudian Baginda sujud dengan sujud yang panjang (bertasbih seukuran bacaan seratus ayat), kemudian Baginda bertindak sepadan demikian (rakaat pertama) itu pada rakaat yang akhir (kedua), Selanjutnya Baginda mengakhiri solatnya dengan salam, sedang gerhana matahari telah berakhir. Lalu Baginda berkhutbah kepada manusia: “Pada gerhana matahari dan bulan, sesungguhnya keduanya adalah dua tanda (kebesaran) di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidaklah terjadi gerhana kerana kematian seseorang pula tidaklah kerana kehidupan seseorang. Maka apabila kalian melihat keduanya (gerhana)maka bersyukurlah kepada solat gerhana.”  (Riwayat Bukhari 4-hlm: 358)

6. Seperti dalam hadist di atas, maka setelah membaca surat maka ruku
7. Setelah ruku maka bangkit dari ruku atau i'tidal.
8. Setelah i'tidal tidak langsung sujud tapi kembali membaca surat al fatihah dan surat panjang lagi tapi lebih pendek dari surat yang pertama.
9. Setelah itu ruku kembali dan i'tidal kembali.
10. Setelah ruku dan i'tidal yang kedua barulah sujud
11. Duduk antara dua sujud
12. Sujud kembali
13. Bangkit dari sujud dan berdiri seperti awal solat. Untuk melaksanakan rakaat ke 2
14. Membaca surat al fatihah lagi
15. Membaca surat yang panjang seperti rakaat pertama
16. Ruku kemudian i'tidal
17. Seperti rakaat pertama setelah i'tidal, kembali membaca surat yang lebih pendek dari pada yang pertama
18. Ruku kembali dan dilanjutkan dengan i'tidal kedua
19. Setelah i'tidal atau bangkit dari ruku baru sujud
20. Duduk antara dua sujud
21. Sujud kembali
22. Tasyahud
23. Salam


Setelah selesai salam maka dilanjutkan dengan khutbah, yang berisi penyampaian kebesaran Alloh, berdzikir kepada Alloh, bedoa, besedekah.


Manfaat Sholat Gerhana

Seperti digambarkan dalam hadis berikut ini,
“Sesungguhnya Rasulullah SAW berdiri (di masjid) pada hari terjadi gerhana matahari, lalu Baginda mengadakan solat gerhana dan membaca bacaan yang panjang (seukur seratus ayat surah al-Baqarah), kemudian Baginda mengangkat kepala dan mengucapkan “Sami’ Allahhu Liman Hamidah”, dan Baginda berdiri lalu membaca bacaan yang panjang, sedang bacaan (dalam berdiri yang kedua) ini sedikit berkurang daripada bacaan yang pertama, kemudian Baginda rukuk dengan rukuk yang panjang, sedang rukuk ini berkurang dari rukuk pertama, kemudian Baginda sujud dengan sujud yang panjang (bertasbih seukur bacaan seratus ayat), kemudian Baginda bertindak sepadan demikian (rakaat pertama) itu pada rakaat yang akhir (kedua), Selanjutnya Baginda mengakhiri solatnya dengan salam, sedang gerhana matahari telah berakhir. Lalu Baginda berkhutbah kepada manusia: “Pada gerhana matahari dan bulan, sesungguhnya keduanya adalah dua tanda (kebesaran) di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidaklah terjadi gerhana kerana kematian seseorang pula tidaklah kerana kehidupan seseorang. Maka apabila kalian melihat keduanya (gerhana)maka bersyukurlah kepada solat gerhana.”  (Riwayat Bukhari 4-hlm: 358)

Dari keterangan tersebut dapat dipetik beberapa manfaat dari dilaksakanannya ibadah sholat sunah muakad sholat gerhana, yaitu :
Mengingatkan kepada kebesaran Alloh Kemaha Kuasaan Alloh dalam berbuat sesuatu, karena gerhana bukan terjadi karena meninggalnya seseorang atau hidupnya seseorang.
Melainkan suatu ketetapan Alloh atas keMaha AgunganNya.


Sekian semoga penuh manfaat. Salah hilaf mohon dimaafkan.

Silahkan Baca juga  Lupa Dalam Sholat Apa yang harus dilakukan