Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mujahadah An Nafs ( Pengertian dan Hikmahnya )


Pernah merasa marah karena sesuatu hal? Misalkan marah karena hanphone di pinjam oleh adik atau kaka tanpa bilang - bilang. Atau mungkin marah karena tiba - tiba paket data habis padahal kita sama sekali belum menggunakannya atau baru sebentar menggunakannya?
Atau mungkin tiba - tiba marah ketika ada orang lain mengingatkan kita bahwa di muka kita ada nasi nempel?
Perlu kita ketahui semua itu adalah nafs atau amarah. Bukan tidak boleh kita marah, namun bagaimana kemudian mengendalikan amarah tersebut. Itulah yang kemudian disebut dengan Mujahadah An Nafs . Baiklah untuk lebih juah lagi mari kita bahas mulai pengertian sampai hikmahnya.

Simak tulisan lainnya Asmaul Husna 99 Nama Allah Beserta Artinya

Pengertian Mujahadah An Nafs

Kontrol diri atau mengendalikan amarah (mujahadah al-nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan ego atau nafsu pribadi. Perjuangan ini dilakukan karena nafsu diri memiliki kecenderungan untuk mencari berbagai kesenangan, masa bodoh terhadap hak-hak yang harus ditunaikan, serta mengabaikan terhadap kewajiban-kewajiban.

Siapa pun yang gemar menuruti apa saja yang diinginkan oleh hawa nafsunya, maka sesungguhnya ia telah tertawan dan diperbudak oleh nafsunya itu. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Nabi Saw menegaskan bahwa jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada jihad melawan musuh (qital).

Mujahadah al-nafs merupakan perbuatan yang berat. Meskipun berat Allah menjanjikan jalan keluar bagi orang beriman yang bersungguh-sungguh berjuang mengendalikan nafsunya. Sebagaimana firman Allah : : “Orang-orang yang berjihad di jalan Kami, pasti akan kami tunjukkan kepadanya jalan-jalan Kami…” (QS al-Ankabut: 69).

Imam Ibn al-Qayyim berkata: “Allah menggantungkan hidayah dengan melakukan jihad. Maka orang yang paling sempurna hidayah (yang diperoleh)-nya adalah dia yang paling besar melakukan jihadnya. Jihad yang paling fardu adalah jihad melawan nafsu, melawan syahwat, melawan syetan, melawan rayuan duniawi. Siapa yang bersungguh-sungguh dalam jihad melawan keempat hal tersebut, Allah akan menunjukkan padanya jalan ridha-Nya, yang akan mengantarkannya ke pintu surga-Nya. Sebaliknya, siapa yang meninggalkan jihad, maka ia akan sepi dari hidayah…”

Di ayat lain, Allah menjelaskan bahwa membebaskan nafsu merupakan karunia Allah, sebagaimana firmannya: “Dan aku tidak membebaskan nafs-ku, karena sesungguhnya nafs itu selalu menyuruh kepada keburukan, kecuali nafs yang dirahmati Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf/12: 53).

Kalimat yang bergaris bawah menunjukkan bahwa kita tidak akan sanggup mengendalikan diri, kecuali mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah dengan cara selalu dekat dengan Alloh.

Akibat Mengikuti Hawa Nafsu

Tentu kita sering mendengar adanya pencurian, pemukulan, bahkan baru - baru ini suporter bola yang meninggal di bandung gara - gara hal yang tidak jelas eh jelas sih gara - gara bola, namun masa ia gara - gara bola nyawa jadi tidak berharga. Selain itu pelaku tindak kriminal yang sering kita dengar di berita tv, seperti para koruptor, pemakai narkoba, pembunuh, semua itu adalah orang-orang yang gagal dalam  mujahadah diri. Sebaliknya, mereka justru menuruti segala keinginan dan syahwat diri, sehingga mereka tertawan dan diperbudak nafsu.

Mereka tidak pernah menyadari tentang buah kejahatan yang akan datang menjelang, cepat atau lambat. Yang mereka pikirkan adalah bayangan semu tentang kenikmatan sesaat dan instan. Na’udzu billah, semoga kita dihindarkan cara pandang sedemikian. aamiin.

Nah jadi ketika nafsu di ikuti maka yang terjadi adalah tindakan - tindakan seperti di berita kriminal di atas tadi. Mau jdai salah satu yang diberitakan? Tentu tidak !

Dalam lingkungan sekolah termasuk  mengikuti hawa nafsu adalah mencontek, mencoret - coret dinding, bolos sekolah padahal dari rumah berangkat, menggunakan uang SPP untuk jajan bakso dan lain - lain.

Hikmah Mujahadah An Nafs

Mungkin kita semua bertanya lalu jika nafs bisa terkontrol bisa terkendali apa hikmahnya.
Kitab bisa melihat hal - hal yang kecil dari lingkungan sekolah misalkan yang biasa mencoret - coret dinding sekolah dan bangku menahan diri untuk tidak mencoret - coretnya hikmahnya dinding dan bangku akan terlihat rapih bersih dan enak dipandang sehingga belajarpun menjadi nyaman.

Bagi yang biasa bolos sekolah ketika berhasil menahan nafsu untuk tidak bolos, maka hikmahnya akan mengetahui berbagai ilmu yang bisa membuat kita berilmu pengetahuan.
Mungkin karena rajin masuk itulah kita bisa menjadi kebanggaan orang tua dan sekolah, mungkin karena tidak boloslah kita bisa menjadi siswa atau siswi yang dibanggakan negara.

Dalam lingkup yang lebih besar dalam suatu masyarakat mujahad an nafs akan sangat mengurangi hal - hal yang negatif, seperti akan menghilangkan koruptor, menghilangkan pencurian, menghilangkan perjudian, menghilangkan perkelahian, suporter anarkis akan lenyap.

Secara meneyeluruh dengan mujahadah an nafs kehidupan akan aman damai dan sejahtera. Ingsa Alloh.

Demikian yang bisa saya bagikan tentang Mujahadah An Nafs, semoga bermanfaat.


Posting Komentar untuk "Mujahadah An Nafs ( Pengertian dan Hikmahnya )"