Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dalil-Dalil Perintah Menutup Aurat

Dalil- Dalil Perintah Menutup Aurat-Masrozakdotcom. Dalam islam yang sungguh luarbiasa indahnya dan sangat melindungi setiap mahluk didunia ini apalagi terhadap manusia.

Dalam hal ini manusia baik laki - laki atapun wanita dalam islam sangat dilindungi sekali harkat, martabat, kehormatan dan jiwanya, salah satunya adalah dengan cara menutup aurat.

Mengapa menutup aurat menjadi salah satu bentuk perlindungan terhadap manusia?

Karena dengan menutupinya akan menutup pula napsu manusia yang sudah dirasuki setan.

Untuk itulah masrozakdotcom kali ini ingin sedikit berbagi tentang dali - dalil yang mendasari perintah untuk menutup aurat supaya kita yakin mantap bahwa hal tersebut adalah suatu yang diperintahkan dan suatu jalan yang baik.

1. Qur'an Surat Al Ahzab ayat 59


Artinya :
Wahai Nabi ! katakanllah kepada istri - istrimu, anak - anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jibabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal sehingga mereka tidak diganggu. Dan Alloh SWT Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.

Kandungan Ayat :


Dalam ayat ini Rosululloh diperintahkan untuk menyampaikan perintah kepada semua perempuan muslim supaya menutupkan kain kudung atau memanjangkan jilbabnya. Hal ini dimaksudkan supaya menjadi pengenal dan pembeda dengan wanita nonmukmim. Hikmah lain adalah tidak akan diganggu.

Ingat pada saat ini wanita yang tidak menutup auratnya adalah wanita yang paling banyak diganggu.
Bagik secara terang - terangan ataupun tidak.

Awalmula turunnya ayat ini adalah, ketika itu kafir quraisy menganggu mukminah terutama istri nabi mereka menyamakan dengan budak - budak di kota mekah kala itu.
Budak - budak wanita kala itu tidak mengenakan jilbab.
Oleh karena itulah datang perintah ini supaya menjadi pembeda supaya kehormatan dan harkat martabat muslimah terindungi, atau tidak dilecehkan.

Pada zaman ini banyak sekali kasus pelecehan terhadap wanita gara - gara auratnya di buka begitu saja. Tanpa rasa malu sedikitpun.
Banyak berita di TV, koran media sosial yang beredar. Sungguh merupakan berita yang sangat memilukan.

Hal ini sebetulnya tidak akan terjadi ketika kita semuanya mengikuti apa yang disebutkan dalam Al Qur'an, yaitu menutup aurat dan memanjangkan kain kerudung. Supaya aurat betul betul tidak nampak.

Rosululloha besabda : Sesungguhnya rasa malu dan keimanan selalu bergandengan kedua - duanya. Jika salah satunya diangkat, maka akan terangkat kedua - duanya.


2. Qur'an Surat An Nur Ayat 31


 Yang ingin mencari pembahasan tajwidnya silahkan bisa di simak disini Tajwid surat An Nur ayat 31

Artinya:
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakan perhiasannya ( auratnya) kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra - putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.

Kandungan Ayat 


Pada ayat ini Alloh berfirman kepada seuruh hambanya yang mukminah agar menjaga menjaga kehormatan diri mereka dengan cara menjaga pandangan, menjaga kemaluan, dan menjaga auratnya.
Dengan manjaga ketiga hal tersebut seorang mukminah akan terjaga kehormatannya.

Dalam ayat ini dikatakan menjaga pandangan, karena pandanagn merupakan panah setan yang siap ditembakan kepada siapa saja. panah ini adalah panah jahat yang merusak dua insan sekaligus.

Rosululloh bersabda :

Pandangan mata itu merupakan anak panah yang beracun yang terelpas dari busur iblis, barang siapa yang meninggalkannya karena takut kepada Alloh, maka Alloh akan memberikan ganti dengan manisnya iman didalam hati. ( Lafad hadist tercantumdalam kitab Ad-Da'wa karya Ibnul Qayyim)

Pandangan yang dimaksud adalah pandangan liar yang tidak menghargai kehormatan diri dan orang lain. Pandangan ini termasuk kedaam zina mata. Karena Mata merupakan jendela hati. jika matanya sudah rusak maka akan berakibat pada hati.

Berkaitan dengan pandangan ini Rosululloh SAW bersabda kepada Ali ra:
Wahai Ali, janganlah engkau megikuti pandangan ( pertama yang tidak sengaja) dengan pandangan ( berikutnya), karena bagi engkau pandangan pertama dan tidak boleh bagimu pandangan yang terakhir ( pandangan kedua) . HR Abu Dawud dan At Tirmidzi.


Hal kedua adalah menjaga kemaluannya. Barang siapa yang tidak bisa menjaga kemaluannya maka tidak bisa pula menjaga pandangannya.
Menjaga kemaluan dari zina sangatlah penting, karena selain diri yang menjadi hina orang tua, anak istri, dan keluargapun akan tercemar kehinaannya.
 Alloh berfirman : Dan, orang - orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali terhadap istri - istri mereka atau budak - budak yang merka miliki. Maka, sungguh mereka dalam hal ini tidak tercela. Barangsiapa mencari yang sebaliknya, mereka itulah orang - orang yang melampaui batas. ( Q.S Al Ma'arij ayat 29-30).

Dalam hal ini yaitu zina atau tidak bisa menjaga kemaluan Alloh sangat melaknatnya, bahkan Alloh menyamaknnya dengan perbuatan yang keji dan jalan yang buruk seperti syirik dan membunuh.
Alloh berfirman :
Dan jangnlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk ( Q.S Al Isra ayat 32)

Bagi yang mencari tajwid surat Al Isra Ayat 32 silahkan simak pembahasannya disini Tajwid Surat Al isra Ayat 32

Hal ketiga yang bisa didapat dari ayat tersebut adalah menjaga batasan aurat.
Boleh diperlihatkan yang biasa tampak saja seperti muka dan telapak tangan sisanya maka jangan diperlihatkan.
Selain itu juga meskipun sudah ditutup auratnya maka tidak diperkenankan juga membunyikan gemerincing perhiasan supaya orang mengetahui ada perhiasan didalamnya, karen hal tersebut sama saja dengan membuka aurat.


3. Hadist Ummu Atiyyah


Dalil selanjutnya adalah sebuah hadist yang disampaikan oleh  Ummu Atiyyah sebagai berikut :


Artinya :
Dari Umu ‘Attiyah, ia berkata, “Rasulullah saw. memerintahkan kami untuk keluar pada Hari Fitri dan Adha, baik gadis yang menginjak akil balig, wanita - wanita yang sedang haid, maupun wanita-wanita pingitan. Wanita yang sedang haid tetap meninggalkan śalat, namun mereka dapat menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Muslim. Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah saw., salah seorang di antara kami ada yang tidak memiliki jilbab?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Hendaklah saudarinya meminjamkan jilbabnya kepadanya.’” (H.R. Muslim)


Kandungan Hadist

Dalam hadist ini dijelaskan bahwa diperintahkan untuk menghadiri proses sholat Idul Fitri dan Sholat idul Adha walaupun sedang behalangan seperti haid, sedang dipingit, atu tidak memiliki jilbab.
bagi yang haid maka cukup menyaksikan saja.
Bagi wanita yang tidak memiliki jilbab tetap harus hadir dan tetap harus menutup auratnya dengn cara saudari yang lainnya ahrus meminjamkannya.

Jadi disini menutup aurat sangatlah menting meskipun sholat ied itu pntig untuk dihadiri namun tidak boleh meninggalkan keharusan menutup auratnya.


Baiklah itulah tentang dali - dalil perintah menutup aurat yang bisa masrozakdotcom bagikan semoga bermanfaat khususnya bagi diri saya dan umumnya bagi para pembaca sekalian. aamiin.
Dan mudah - mudahan menjadi amal yang tidak pernah putus sampai hari akhir. aamiin.

Saksikan Juga Ini Benarkah Wanita Banyak Masuk Neraka?

Posting Komentar untuk "Dalil-Dalil Perintah Menutup Aurat"