Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Obrolan Tentang Kebenaran Al Qur'an Beberapa Tahun Lalu

Mengingat kembali sebuah kisah yang pernah dialami beberapa tahun kebelakang pada sebuah diskusi menarik tentang kebenaran Al Qur'an.
Kajadian ini terjadi pada sebuah kosan disebuah kota industri didekat ibukota yang terjadi pada malam hari setelah waktu isya, sebagian orang ketika itu mungkin sudah mencoba beristirahat. Namun disebuah ruangan umum di tengah - tengah kosan terjadi sebuah diskusi yang cukup alot dan cukup terdengar kesemua peloksok kosan.
Diskusi berawal dari sebuah obrolan ringan keseharian hingga terjadilah berbedaan mendasar pada sebuah topik yaitu tentang kebenaran sumber.
Sumber yang dimaksud adalah Al Quran.

Salah satu dari teman diskusi mengatakan bahwa tidak semua isi alquran benar.
satu orang menjadi pemerhati sementara satu lagi mangatakan tidak mungkin dalam Al qur'an ada yang salah.

Diskusi atau mungkin lebih tepatnya keras - kerasan suara cukup rame dan cukup lama berlangsung.

Orang pertama yang berkata bahwa tidak semua isi Al qur'an benar sebut saja A dan orang kedua yang mengatakan Tidak mungkin ada yang salah dalam Al Qur an sebut saja B.

A : " udah ga usah bawa al qur'an toh tidak semua benar isinya."
B : " Apa. Tidak mungkin dalam Al Qur'an ada yang salah. Sebelah mana ada yang salah?"

A :"Dalam Al qur'an dikatakan bahwa matahari dan bulan mengelilingi bumi. itu bukti bahwa kuran itu salah karena kenyataan sekarang diketahui tidak seperti itu. Bumilah yang mengelilingi matahari"
B :" heuh ayat yang mana? Justru Al Qur'an itu sangat mendorong sekali terhadap ilmu pengetahuan. Ayat yang mana yang mengatakan matahari mengelilingi bumi."

A : " Surat Yasin ayat tigapuluan, Ayat tersebut mengatakan dan matahri beredar di tempat peredarannya.
nya disini tidak mungkin kan Alloh. nya disini ya bumi. Itu menunjukan jika Al quran itu ada yang salah."
B: " Tidak mungkin Al qur an salah"

Kemudian karena diskusi semakin rame penduduk kosan yang lain keluar dan memberikan pendapatnya. Salah satu penghuni kosan sambil membawa buku berkata : "Sudah - sudah jangan ribut kalian lebih baik belajar lagi dan banyak baca buku. Suara kalian terdengar kemana - mana dan kami ingin istirahat."
Salah saorang penghuni lagi berkata :" Sudah kalian ini ribut sekali sudah kalian pada masuk kedengaran sama yang lainnya. Sudah - sudah nanti aja lagi lanjutkan."

Semakin banyak penghuni kosan yang menyuruh diskusi dihentikan dan lebih baik masuk kamar daripada terjadi gontok gontokan dan keributan.

Akhirnya diskusipun berakhir dangan segudang pertanyaan dan penyataan yang tersimpan dikepala dan dada.

Tak ada kepuasan pada hasil diskusi karena dibubarkan oleh penduduk kosan yang lainnya.

Dalam kamar kosan pikiran dan persaan masih terus penasaran ingin rasanya balik lagi dan mengutarakan pendapat.
Berkali kali istigfar karena masih ada yang mengatakan jika Al qur'an itu salah.

Akhirnya terbersit dalam pikiran ingin membuktikan jika dalam alquran tidak ada kesalahan.

Dibukalah Al qur'an dengan sungguh - sungguh ingin melihat jika dalam al qur'an tidak ada yang salah, maka mulailah dari halaman pertama menbaca terjemahannya langsung pada surat albaqoroh.

Sampailah pada ayat pertama surat Al baqoroh kemudian ayat dua yang artinya berbunyi:

" Kita ( Al Qur'an ) ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,"

Subhanalloh baru sampai ayat ini atau baru dua ayat yang di baca. Tubuh, tangan sudah bergetar seolah ditampar tepat pada jantung.

Berarti jika tidak percaya bukanlah termasuk orang yang bertaqwa. Seketika itu juga Al Qur'an ditutup. Dengan gemetar.
Bukan karena diskusi melainkan karena seketika itu juga tiba - tiba tidak begitu respek dengan diskusi tapi masalah batin.
Apakah dengan perbuatan ingin mencari hujah pembuktian tidak ada yang salah dalam al qur an mejadikan tidak termasuk orang yang taqwa. Ya Alloh mohon ampun

Hati rasanya hancur dan mohon ampun, mohon tobat bukan maksud tidak percaya tapi ingin mencari hujah untuk mengelakan kawan yang berkata dalam alquran ada yang keliru.
Dengan membaca ayat 2 pada surat Al Baqoroh ini makin yakin jika Al quran tidak ada yang keliru didalamnya.
Semunya benar tanpa kecuali.

Melam itu berlalu dengan gemetaran bukan karena diskusi tapi karena takut bersalah kepada Alloh tentang Al Qur'an.

Al Quran pun ditutup dan disimpan karena takut salah niat mebaca dan membuka Al quran.

Malampun berlalu dan tidak ada lagi diskusi dengan teman yang tadi.

Hingga hari - hari berikutnya setelah hati reda dari ketakutan kembali mecari dengan niat ingin mengetahui yang dimaksud pada ayat 30an surat yasin yang disebutkan kawan.

Ternyata beru sadar ayat tersebut dan begitu juga artinya sering di putar dimesjid - mesjid seperti ini ayatnya
" Dan matahari beredar ditempat peredarannya. Demikian ketetapan Alloh yang Maha Perkasa Maha mengetahui." Q.S yasin ayat 38

Ternyata  setelah membaca ayat tersebut tidak ada sama sekali menunjukan nya pada garis edarnya itu menunjukan bumi ataupun Alloh.

Justru dengan pemahaman sederhana menggunakan bahasa indonesia, nya disini tidak ada sama sekali bertentang dengan ilmu pengetahuan.
nya pada kata garis edarnya menunjukan subseknya lagi, yaitu matahari itu sendiri, karena yang sedang dibicarakan itu adalah matahari.
Justru dengan ayat tersebut menunjukan bahwa Al quran itu sangat mendorong sekali terhadap ilmu pengetahuan.

Ternyata matahari memiliki garis edarnya yaitu garis revolusi terhadap pusat galaksi dan bukan menujukan matahri beredar mengelilingi bumi melainkan beredar pada garis revolusi mengelilingi pusat galaksi dan ternyata setelah diselidiki pusat galaksipun beredar pada garis edarnya pula yaitu pusat - pusatnya galaksi.
Sungguh luar biasa ternyata dari kesimpulan ini justru malah Al quran lah yang mendorong dan sesuai dengan ilmu pengetahuan.

Sungguh kenyataan ini menjadikan keluar biasaan AL Quran yang mampu melihat fakta sebelum fakta itu terungkap oleh manusia saat itu.

Demikina kisah obrolan suputar kebenaran al quran.

Kisah ini teringat kembali setelah beberapa kejadian alam yang selalu berulang seperti gerhana matahari dan bulan.


Kejadian alam seperti itu sering mengingatkan saya pada kisah diskusi beberapa tahun lalu itu. Dan sangat di sayangkan sampai saat ini belum bertemu dengan orang tersebut.
Dimana pada kejadian gerhana itu mengingatkan tentang garis edar benda- benda langit seperti matahari dan bulan yang begitu teratur dan tetap pada posisiya tidak berubah meski sudah jutaan tahun.
Bahkan gerhana matahari bisa di hitung dan bisa terjadi lagi pada sekian tahun lagi begitupun gerhana yang lainnya.
Ini sangat membuktikan sekali bahwa setiap benda langit memang memiliki garis edarnya tersendiri.
Inilah bukti kemaha besaran Alloh yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya dengan penuh kerumitan dan keteraturan.

Subahannloh tidak ada yang salah sedikitpun dalam Al quran.

Tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi orang - orang yang bertqwa.


Posting Komentar untuk "Kisah Obrolan Tentang Kebenaran Al Qur'an Beberapa Tahun Lalu"